Struktur Dan Kaidah Teks Cerita Ulang, Pengertian Pergeseran Makna
Pembangunan Teks Dan Pemodelan
Untuk mempelajari lebih jauh teks cerita ulang kamu perlu mengetahui batasan cerita ulang.
Struktur kaidah contoh-contohnya dan unsur lain yang mendukungnya. Cerita ulang yang dimaksudkan disini meliputi cerita ulang tulis.
Cerita ulang merupakan kritik/ penilaian terhadap karya fiksi dan nonfiksi dalam cerita ulang ditampilkan penilaian baik- buruk karya fiksi maupun nonfiksi yang mencakupi kelebihan dan kekurangan genre karya tersebut.
Struktur Teks Cerita Ulang
Alexander mongot jaya dalam bukunya english revolution menjelaskan bahwa struktur teks cerita ulang adalah sebagai berikut :
1. Orientasi pengenalan karya yang ditinjau secara umum dan objektif bagian ini memaparkan situasi awal cerita.
2. Penceritaan interpretatif, bagian ini memuat ringkasan isi karya sastra ada yang merupakan rangkuman atau hal singkat terpenting dalam karya itu
3. Resolusi khusus untuk film/ novel bagian ini berisi bagian akhir cerita.
4. Evaluasi bagian ini menjelaskan kelebihan dan kekurangan baik cerita pendek, novel, roman maupun drama.
5. Evaluasi somasi bagian ini memuat pendapat pribadi mengenai buku tersebut.
Kelima struktur teks tersebut tersusun dalam wacana lengkap teks cerita ulang. Jadi, sebuah teks cerita ulang harus memuat bagian struktur tersebut.
Kaidah Teks Cerita Ulang
Setelah memahami struktur teks cerita ulang perlu dijelaskan beberapa kaidah yang ada dalam teks tersebut. Hal ini dimaksudkan pemahaman terhadap kaidah teks cerita ulang menjadi lebih jelas.
Kaidah-kaidah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Terfokus pada tokoh tertentu sebuah teks cerita ulang menggambarkan tokoh tertentu. Hal ini dimaksudkan agar tokoh dapat dijadikan fokus oleh pembaca/ penulis atau setidaknya, diberi nilai didik bagi pembacanya.
2. Menggunakan pendapat pribadi secara langsung teks cerita ulang memuat pendapat pribadi penulis yang berisi pendapat terhadap karya yang dikritik.
3. Menggunakan klausa pendukung pendapat untuk mengemas informasi kepada pembaca. Kaidah ini terutama bertujuan untuk mengemas pendapat penulis yang hendak disampaikan kepada pembaca agar terkesan lebih santun.
Pergeseran Makna
Pergeseran makna diartikan sebagai suatu proses perubahan makna pada suatu kata menjadi suatu makna baru.
1. Meluas (Generalisasi)
Generalisasi adalah proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru menjadi lebih luas jika dibandingkan makna sebelumnya. Beberapa contoh kata yang mengalami pergeseran makna generelalisasi antara lain.
Kata : ibu Makna dulu : sebutan orang tua wanita Makna sekarang : sebutan wanita yang lebih tua/ dihormati
2. Menyempit (Spesialisasi)
Spesialisasi adalah proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru menjadi lebih sempit jika dibandingkan makna sebelumnya contoh:
Kata : sarjana Makna dulu : orang yang pandai Makna sekarang : orang yang lulus strata -1
3. Membaik (Ameliorasi)
Ameliorasi adalah proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru dirasakan lebih baik atau lebih tinggi jika dibandingkan makna sebelumnya. Contoh:
Makna dulu : buta Makna sekarang : tuna netra
4. Memburuk (Peyorasi)
Peyorasi adalah proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru dirasakan lebih buruk atau lebih rendah jika dibandingkan makna sebelumnya. Contoh:
Makna dulu : pergi Makna sekarang : kabur
5. Persamaan sifat (Asosiasi)
Asosiasi adalah proses pergeseran makna secara kiasan. Contoh: Kata : amplop. Makna dulu : tempat surat Makna sekarang : uang sogokan
6. Pertukaran tanggapan (Sinestesia)
Sinestesia adalah proses pergeseran makna yang berkaitan dengan konteks alat indera sebagai penerimanya. Contoh : Kata : manis Indera 1 : perasa Indera 2 : penglihatan Contoh : gadis desa itu manis sekali
Komentar
Posting Komentar